Yuk Bikin Nugget Sendiri!

20140703-041741-15461386.jpg
Alkisah saya kesengsem ingin mencoba membuat nugget sendiri. Pastinya akan lebih aman bebas pengawet, MSG dan dengan harapan (besar) rasanya lebih enak haha! Kebetulan momennya pas bulan puasa, bisa menjadi penyelamat ketika kesiangan sahur agar saya tidak berakhir dengan sahur yang memilukan telur ceplok atau mie instant.

Bermula dengan adik saya yang beberapa kali posting gambar nugget buatannya. Awalnya di konsumsi sendiri, bahkan kata keponakan-keponakan saya yang lucu alias anaknya adik saya itu nugget buatan emaknya lebih endes daripada yang ada di luaran. Wah! Semoga keponakan saya tidak peresss hihi. Nah cerita kesuksesan adik saya ini, nugget homemade nya kondang seantero teman-temannya. Akhirnya beberapa pesanan mulai berdatangan. Lumayan buat nambah-nambah beli baju lebaran haha.

20140703-042049-15649498.jpg

So, akhirnya saya meminta resep andalannya. Tapi berhubung saya sedang mengindari ayam broiler/negeri karena alergi maka saya mencari akal penggantinya apa. Sempet terpikir ayam kampung ah di supermarket tidak dijual daging ayam kampung giling lagipula harganya lumayan mahal. Ikan, ikan apa ya salmon, tuna ah kayanya mahal juga dan amisnya ilang tidak ya? Akhirnyaaa saya menemukan daging sapi saja sepertinya cucok.

Selain resep dari adik saya, saya mencoba juga mencari resep nugget daging sapi yang berseliweran meski tidak sebanyak daging ayam. Ada yang dipanggang atau dikukus dulu sebelum dibalut tepung panir, ada juga yang langsung dibalut dan digoreng tanpa dimasak sebelumnya. Saya mencoba memadupadankan resep adik saya dan dari beberapa resep yang saya baca. Hasilnya sebagai berikut.

20140703-054809-20889846.jpg
Resep Nugget Daging Sapi
Bahan-bahan:
225 gr daging sapi giling
50 gr wortel parut
50 gr keju cheddar
50 gr tepung sagu/tapioka
5 sdm tepung maizena
75 ml susu cair
2 butir telur kocok lepas
1/4 buah bawang bombay, iris dan tumis sebentar
1 helai daun bawang, iris dan tumis sebentar
2 siung bawang putih, keprek dan iris halus
Daun oregano kering (bisa di skip)
Garam secukupnya
Merica secukupnya
Pala bubuk secukupnya
Gula pasir secukupnya

Bahan pelapis:
2 butir telur kocok lepas
Tepung panir campur (kuning + putih)

Cara membuatnya
1. Campur semua bahan aduk rata

20140703-043452-16492802.jpg
2. Letakkan dalam loyang yang telah dialas plastik/aluminium foil lebihkan sisinya hingga keluar wadah agar memudahkan kita saat mengangkatnya.
3. Kukus selama 30-40 menit. Pastikan panaskan kukusan dahulu sebelumnya selama kurang lebih 10 menit. Agar ketika loyang masuk panasnya sudah cukup.
4. Jika sudah matang, angkat dan
dinginkan. Jangan khawatir akan sedikit berair bagian bawahnya karena daging ketika dimasak mengeluarkam juice nya. Namun jika didiamkan agar dingin, nanti juice nya akan terserap.

20140703-054505-20705603.jpg
5. Iris-iris sesuai selera.
6. Siapkan telur yang telah dikocok lepas dan tepung panir.
7. Celupkan ke telur kemudian ke tepung panir dan ulang lagi. Double coating. Sambil ditekan – tekan agar tepungnya menempel.

Tips agar kedua tangan kita tidak belepotan, selalu gunakan satu tangan untuk mencelup telur dan tangan lain hanya untuk tepung panir.

Simpan dalam wadah tertutup, kemudian masukkan ke freezer sebelum digunakan.

20140703-055426-21266519.jpg
Resep ini jadi 18 potong agak besar. Wah lumayan ya, budget kurang di bawah 50rb.

Rasanya saat setelah dikukus mirip bakso. Namun teksturnya menurut saya kurang keras atau kurang padat. Lain kalo saya akan mengikuti resep adik saya ditambah 1 lembar roti tawar yang dihancurkan dan dicampur dengan semua bahan, tepung maizena 1 sdm.

Tapi overall, rasa ok menyelamatkan sahur saya hihi.

Selamat mencoba semoga suka ya 🙂

Lily Nurlita Mohamad

Pekerja kantoran yang baru belajar memasak. Setiap kekacauan atau keindahan yang terjadi di dapur saya selalu menjadi hal yang mengasyikkan bagi saya. Tinggal di hiruk-pikuk Jakarta, memasak adalah salah satu momen refreshing yang selalu saya rindukan.

14 thoughts on “Yuk Bikin Nugget Sendiri!

  • Resepnya oke mb…barusan sy coba…tp blm selasai.
    O ya,di simpan dlm freezer sblm atau sesudah di goreng?

    Reply
    • Wah syukurlah kalau suka. Disimpan dahulu sebentar mbak, goreng secukupnya sisanya disimpan lagi untuk digunakan nanti. Thanks sudah mampir ya

      Reply
  • Udah jd nih mb…anak2 pd suka.kok sy habis hampir 6 butir telur buat celupan aja,klo udh matang gak keliatan ada wrn merah wortel kaya punya mb…o ya,itu diresepnya tpng tapiokanya di tulis 2x,50 gr ama 5 sdm,maksudnya gimana ?

    Reply
  • Udh jd nih mb…nuggetnya,anak2 sy pd suka.kok sy hbs hmpir 6 btr telur buat celupan aja,pakenya susu apa ya?itu di resepnya ditulis tepung tapioka 2x,50gr ama 5sdm,maksudnya apa?stlh dikukus wrn merah wortelnya kok gak ada,knp ya?apa ngukusnya kelamaan….,

    Reply
  • Yeey… wah kok bisa banyak sekali ya telurnya, apa karena saat mencelupnya agak lama ya mbak jadi pada nyerep telurnya ke tepung roti? hihi boros juga jadinya ya.

    Aduh Mbak selama ini saya ternyata salah ketik, makasih banget sudah diingatkan. Itu maksudnya 5 sdm tepung maizena (sudah saya edit).

    Untuk merah wortelnya, mungkin ya mbak hehe saya juga kurang tau. Kalau saya bikin di parut pake parutan keju, jadi agak besar-besar barangkali membuat warnanya masih nyisa. Mbak Nisa diparut atau di blender/food processor?

    Reply
  • Wortelnya sy parut pake parutan keju,stlh digoreng dan di belah,jd keliatan wrn merah wortelnya kok.
    Selain merk diamond (nyarinya susah),mb rekomend merk lain gak…?

    Reply
  • mbak kalo dagingnya uda direbus dulu, bisa g’ ya?

    Reply
    • Hai Intan, kalau itu aku belum pernah coba. Barangkali bisa ya. Hihi..sorry gak membantu ya. Sharing-sharing dong ceritanya kalau jadi bikin dengan daging yang direbus dulu.

      Happy cooking!

      Reply
  • Bolehlah kita coba…..anak-anak pada ngajak buat nugget nich….Daging kurban kemarin masih banyak soalnya
    hehehe

    Reply
    • Selamata mencoba ya Mbak Diah. Kabar-kabar ya kalau sudah eksekusi bisa colek saya di ig @cookingasyik

      Reply
  • Susu nya pake susu apa ya bun?

    Reply
    • Saya menggunakan susu cair Diamond. Tapi bisa susu cair/uht/pasteurisasi merek lainnya.

      Reply

Leave a Reply to intan Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *