Buttermilk Wheat Bread – aah buttermilk memang tidak pernah mengecewakan!
Ah buttermilk memang selalu membuat saya termehek-mehek. Apakah Anda sudah pernah membuat cake, muffin, cupcakes, pancake dengan buttermilk? Jika belum pernah cobalah! Karena rasanya akan menjadi sangat istimewa. Sejak mengenal buttermilk pancake, saya selalu menjadikannya andalan dan tidak pernah mengecewakan. Penambahan buttermilk sebagai ganti susu cair menambah kekayaan rasa jadi rasanya seperti ada seger-segernya gitu deh.
Buttermilk pada mulanya adalah cairan yang tersisa dari proses pembuatan mentega, jaman dahulu kala orang membuat mentega dengan mengocok krim kental (lapisan paling atas dari susu segar). Nah itulah sebabnya mengapa dinamakan buttermilk. Teksturnya agak kental, namun tidak sekental yogurt dan rasanya asam.
Di masa kini industri membuat buttermilk dalam bentuk cair maupun bubuk. Namun di Indonesia susah mendapatkannya kecuali di supermarket yang menjual barang-barang import dan itupun harganya selangit. Cara paling mudah adalah dengan membuat buttermilk sendiri. Campurkan 1 sdm air jeruk nipis/lemon/cuka dengan 1 cup (250 ml) susu cair. Diamkan kurang lebih 5-10 menit, dan buttermilk pun siap digunakan!
Maaf teman-teman di resep kali ini saya tidak memotret proses mixing, proofing, dsb yang biasanya selalu saya sertakan. Pada dasarnya prosesnya sama dengan resep roti tawar (loaf) saya yang dapat dilihat di artikel berikut: Honey Oat Wheat Bread, Roti Gandum Nutella, Ternyata Membuat Roti Gandum itu Mudah!, Japanese Milk Bread.
Oh ya, biasanya saya memotret menggunakan Iphone kali ini saya meminjam paksa kamera suami Nikon D700.
Resep kali ini saya mengambil dari allrecipes.com dengan mengganti mentega/margarin dengan olive oil, serta merubah kombinasi tepungnya. Di resep asli menggunakan tepung serba guna dan tepung gandum. Saya menggunakan campuran tepung serba guna, tepung protein tinggi, tepung gandum dan wheat bran. Apa itu wheat bran, dapat dilihat disini. Yuk langsung menuju ke resep!
Buttermilk Wheat Bread – adaptasi dari allrecipes.com
Untuk mengetahui konversi ukuran cup ke metric bisa dilihat disini. Untuk melihat konversi ukuran mentega menjadi olive oil dapat dilihat disini.
Untuk resep yang menggunakan buttermilk lainnya: Buttermilk Pancake, Perfecto Cheese Muffin, Lemon Cake
Bahan-bahan:
- 1 1/2 cup buttermilk
- 1 1/2 sdm mentega/margarin cairkan (saya mengganti dengan 4 sdm olive oil)
- 2 sdm gula pasir
- 3/4 sdt garam
- 1 1/2 cup tepung terigu serbaguna
- 1 1/2 cup tepung terigu protein tinggi (saya menggunakan komachi)
- 1/3 cup tepung gandum
- 1/2 cup wheat bran
- 1 1/2 sdt ragi instant/fermipan (saya menggunakan 3 sdm puratos otentic dolce)
Saya menambahkan poppy seed dan wijen sebagai taburan.
Cara membuat:
- Jika menggunakan ragi instant (fermipan), campur ragi dan gula ke dalam buttermilk hangat. Aduk rata diamkan kurang lebih 10 menit hingga berbuih/menjadi creamy. Tandanya raginya aktif dan dapat digunakan.
- Campur dan aduk rata tepung terigu dan garam. Karena saya menggunakan puratos otentic dolce ragi sekaligus pengembang, Maka saya mencampurkannya langsung dengan terigu dan garam. Tidak perlu menggunakan cairan hangat, suhu ruang maupun air dari lemari es pun dapat digunakan.
- Jika Anda ingin melakukan pengulenan dengan tangan. Siapkan wadah/mangkok besar dan campurkan bahan kering dan buttermilk. Aduk dengan tangan atau sendok kayu sehingga tercampur rata dan sudah menggumpal. Kemudian pindahkan adonan ke meja/permukaan datar yang telah ditabur tepung. Uleni hingga kalis elastis.
- Saya menggunakan mixer kecintaan Bosch yang ganteng ini. Campur buttermilk dan bahan kering gunakan pengaduk roti nyalakan kurang lebih 5-10 menit hingga adonan kalis. Atau dapat juga diuleni lagi dengan tangan kurang lebih 1-2 menit.
- Siapkan wadah yang telah dioles minyak sayur/olive oil. Bentuk adonan menjadi bulat. Lapisi dengan minyak sayur permukaan adonannya agar tidak kering. Tutup dengan plastic wrap atau lap bersih. Simpan dalam tempat yang hangat, diamkan kurang lebih 1 jam atau jika adonan telah mengembang dua kali lipat.
- Setelah adonan mengembang, Kempiskan, bentuk menjadi loaf dan siapkan loyang loaf yang telah dioles minyak sayur. Masukkan adonan ke loyang dan diamkan lagi selama kurang lebih 30-45 menit atau hingga mengembang. Jangan lupa tutup dengan plastic wrap tadi tapi dilonggarkan saja agar mekarnya maksimal.
- Panaskan oven pada suhu 180’C.
- Taburi roti dengan wijen/poppyseed/flaxseed atau biji-bijian kesukaan Anda lainnya. Masukkan roti ke dalam oven di rak bawah (oven listrik saya ukuran 19L) set waktu 15 menit. Setelah 15 lapisi dengan aluminium foil jika Anda tidak ingin permukaannya terlalu gosong. Putar posisi roti, set waktu lagi 15 menit. Putar lagi dan begitu seterusnya. Hingga menit ke 45-50.
- Cek roti yang matang jika di pukul akan ada bunyi bergema ringan tidak berat. Jika masih agak berat berarti adonan masih belum matang. Tambahkan waktunya secukupnya, mulai dengan 5-10 menit dulu saja.
- Setelah matang, keluarkan dari loyang segera. Letakkan di wire rack hingga suhu ruang. Dan roti pun siap di potong!
Semoga bermanfaat, selamat mencoba. Bon appetit!
Pingback: Membuat Buttermilk Sendiri | cookingasyik
Pingback: Apa itu Wheat Bran? | cookingasyik
Pingback: Honey Wheat Bushman Bread – ah roti gandum yang macho! | cookingasyik
Pingback: Yuk Membuat Roti Tawar Sendiri! | cookingasyik
Pingback: Finally Found You – Resep Basic Roti (Tawar, Pizza, Roti Isi) Terbaik! | cookingasyik
Mau tanya
buttermilk itu bisa tahan berapa lama ya? dan bagaimana cara menyimpannya?
Hai Mbak Dasuki, saya sendiri belum pernah menyimpan buttermilk. Karena biasanya saya buat sesuai dengan takaran/kebutuhan resep. Maklum belum pernah pake buttermilk langsung jadi, selalu homemade hehe..
Pingback: Roti Baguette yang tidak panjang, boleh ya? | cookingasyik
Pingback: Pull Apart Garlic-Mozza Bread, life is short-just eat garlic bread! | cookingasyik