Resep Red Velvet – anti gagal

20140622-183205-66725864.jpg

Akhir pekan lalu saya kedatangan tamu, dua orang kawan lama yang akhirnya mau berkunjung dan menginap di apartemen mungil saya ini. Seneng banget melewatkan waktu bersama besties saya ini, terlebih sudah bertahun kami bertemu hanya sekedar cipika-cipiki saat nonton pertunjukan teater, atau pertunjukan kesenian lainnya. Dimana biasanya tidak sempat untuk banyak bercerita ria. Sebenernya awalnya mau menginap sih karena konon katanya Mbak Wiwit, salah satu teman saya itu ngiler liat postingan red velvet saya. Dan dia adalah penggemar beratnya red velvet. So, sebagai jaminan agar mau nginep akhirnya red velvet lah yang mengikat pertemuan kami kemarin haha.. Semoga rasanya tidak mengecewakan yaa.

Nah ceritanya, saya ini adalah super pemalasnya beres-beres rumah. Seringkali memerlukan trigger sebagai alasan untuk beres-beres. Misalnya ada teman mau datang, ada saudara mau menginap dan semacam itu. Saya dan suami tinggal berdua saja, tidak ada asisten rumah tangga ya.. secara apartemen juga sekotak mungil gini hehe. Logikanya, tempat sekecil itu pastinya mudah dan tidak membuat capek membereskannya. Tapi kenyataaanya … buat saya, capek nomer sekian malesssnya ituuu. Jadi, biasanya saya kalau beres-beres bisa berseri, alias gak selesai-selesai. Misalnya hari Sabtu yang indah saya niat beres-beres baju di lemari -seringkali baju saya uwel-uwelan- nah kan tugasnya adalah melipat ulang baju, meletakkan kembali sesuai dengan aturan yang saya sudah tentukan. Misalnya baju atasan kaos pergi jadi satu, kemeja jadi satu, rok jadi satu begitu seterusnya. Godaannya, saya mudaah sekali ke distract misalnya saya dengar di tv ada film bagus eh tiba-tiba tanpa sadar saya sudah menghabiskan sekian jam di depan tv dan lemari beserta kamar tentunya masih acak-acakan. Tapi kalau niat sedang membara, segala macam tetek bengek membersihkan rumah saya jabanin kecuali membersihkan kamar mandi dan membuang sampah itu spesialisasi suami saya haha.

Jadi, kedatangan kawan lama saya itu bagaikan trigger yang selama ini saya nantikan. Akhirnya saya beres-beres hari Sabtu itu, daaan.. itu memakan waktu sampai jam 8 malam haha. Sesuai dengan target sebelum kawan saya datang kurang lebih jam 9 malam. Nah karena hari itu super sibuk berkutat dengan sapu, lap, dan pel saya hanya sempat membuat lemon cheese muffin sebagai kue selamat datang. Dan red velvet nya menyusul di hari Minggu nya. Untungnya mereka juga mau dibujuk untuk extend sampai hari Senin pagi hihi…

20140622-193842-70722595.jpg

Nah, mengenai resep red velvetnya saya memang sudah berniat untuk mengeksekusi resep red velvet dari  joyofbaking.  Saat saya membaca resep ini jauh lebih simpel daripada resep red velvet yang saya pernah buat sebelumnya yang menggunakan buah bit asli, bisa dilihat disini Red Velvet Cake with Yoghurt. Dan menurut pendapat teman sekantor saya yang cantik Nessa, baginya resep ini adalah andalan dan never fails her. Oh ya, saya juga diberi hadiah sekantung distilled vinegar yang menjadi salah satu ingredient nya. Horee… lumayan ngirit hehe.

 Dari pengalaman saya mengeksekusi resep dari joyofbaking, saya harus mengurangi jumlah gulanya. Kecenderungan resep-resepnya gulanya buaanyaak banget dan saya sudah pernah ngikutin plek ketiplek resepnya akibatnya cake saya jadi kemanisan. Sekarang, setiap kali melihat resepnya joy of baking saya selalu kurangi gulanya disesuaikan dengan selera saya. Kemudian karena saya pecinta coklat, saya tambahkan jumlah coklat bubuknya dan saya kurangi jumlah tepungnya. Ok baiklah, kita langsung menuju ke topik utama

Red Velvet – anti gagal

Bahan-bahan:

  • 250 gr tepung terigu protein rendah (saya menggunakan 200 gr saja)
  • 1/2 sdt garam
  • 15 gr coklat bubuk (saya menggunakan 65 gr coklat bubuk)
  • 300 gr gula pasir (saya menggunakan 200 gr saja)
  • 113 gr unsalted butter, potong dadu kecil dan diamkan pada suhu ruang
  • 2 butir telur ukuran besar (saya menggunakan 3 butir ukuran kecil/sedang)
  • 1 sdt pure vanilla extract (saya menggunakan 1/2 sdt vanilla essence oil karena biasanya lidah saya gatal kalau vanilla nya kebanyakan)
  • 240 ml buttermilk (karena buttermilk ini susah sekali didapat di Indonesia, kita bisa membuat sendiri dengan mencampurkan susu segar dengan 1-2 sdm perasan jeruk nipis/lemon/cuka. Aduk dan diamkan selama 10 menit sebelum digunakan)
  • 2 sdm pewarna makanan merah yang berbahan dasar cairan, atau tingkat kemerahannya bisa disesuaikan dengan selera
  • 1 sdt distilled vinegar
  • 1 sdt baking soda

Untuk frostingnya saya tidak mengikuti resep aslinya, karena rupanya saya ketinggalan beli mascarpone nya. Akhirnya saya mengikuti resep nya dari Mbak Endang di justtryandtaste.com, sebagai berikut:

Bahan Frosting:

  • 250 gr cream cheese, diamkan dalam suhu ruang agar lembek
  • 100 gr unsalted butter, potong dadu kecil dan diamkan suhu ruang
  • 150 gr gula halus, jika menggunakan gula pasir dihaluskan dahulu menggunakan blender
  • 100 gr krim kental pilih yang non dairy cream
  • 1 sdt vanilla (saya skip)
  • 1 sdt rhum essence (saya skip)

Cara membuatnya:

  • Dalam satu wadah, campur dan ayak tepung terigu, coklat bubuk dan garam.
  • Siapkan loyang, olesi dengan mentega dan taburi dengan tepung, lapisi dasarnya dengan kertas roti dan olesi lagi mentega jika Anda menggunakan kertas roti biasa. Saya menggunakan loyang bulat diameter 20 cm, tinggi 5 cm. Di resep aslinya menggunakan 2 buah loyang. Karena oven saya mungil makanya saya buat sekaligus dalam satu loyang nanti dibelah sendiri.
  • Panaskan oven pada suhu 180’C.
  • Dengan menggunakan mixer, kocok mentega hingga lembut dan creamy. Kurang lebih 2-3 menit jika menggunakan mixer saya (Philip).
  • Dengan kecepatan rendah, sedikit demi sedikit masukkan gula halus. Kocok hingga ringan, mengembang dan berwarna agak pucat. Kurang lebih sekitar 3-5 menit.

20140622-205222-75142563.jpg

  • Masukkan telur satu persatu. Satu dimasukkan, dikocok dahulu hingga tercampur rata baru masukkan telur selanjutnya begitu seterusnya.
  • Masukkan vanilla, aduk rata. Jangan lupa dengan menggunakan spatulla diaduk untuk mengecek apakah ada bagian yang masih belum rata.
  • Campurkan pewarna merah ke dalam gelas wadah buttermilk tadi, aduk rata.
  • Gunakan kecepatan rendah, masukkan tepung terigu bergantian dengan buttermilk (yang sudah dicampur pewarna). Dengan urutan tepung-buttermilk-tepung-buttermilk-tepung.
  • Jika sudah tercampur rata, matikan mixer.
  • Dalam wadah kecil campur baking soda dengan distilled vinegar. Biarkan berbusa karena percampuran tadi, segera masukkan ke dalam adonan. Aduk rata. Campuran baking soda dan cuka ini adalah untuk membentuk serat yang khas pada red velvet.
  • Setelah tercampur rata, masukkan ke loyang dan panggang pada suhu 180’C selama 40-50 menit atau sampai tes tusuk bersih hasilnya. 20140622-205223-75143196.jpg
  • Setelah matang, keluarkan dari oven diamkan dalam loyang kurang lebih 5-10 menit. Kemudian keluarkan dari loyang dan dinginkan dalam rak kawat. Setelah dingin, kemudian dimasukkan kulkas. Cake ini sangat rapuh jika kita memaksa membelahnya dalam keadaan hangat pasti hasilnya kacau balau hehe.. Diamkan dulu di kulkas kurang lebih 1-3 jam.

Sambil menunggu cake nya siap di olah, mari kita siapkan frostingnya.

  • Kocok cream cheese hingga lembut, masukkan mentega, whipcream, gula halus. Lanjutkan mengocok hingga adonan mengental dan siap digunakan.
  • Frosting ini siap digunakan langsung atau diamkan dahulu di kulkas.

Cara menata cake:

  • Pertama belah dahulu cake menjadi 3 atau 4 layer. Tipsnya agar membelahnya rapi bisa menggunakan benang, bisa dilihat tutorialnya disini.
  • Jangan lupa untuk men-trimming dahulu bagian terluar cake yang biasanya mengeras. Sisa trimingannya ini bisa kita jadikan hiasan cake. Panggang hingga kering, hancurkan dengan sendok dan taburkan ke cake.
  • Letakkan satu layer sebagai dasar, olesi dengan krim sampai merata tumpuk lagi dengan layer selanjutnya begitu seterusnya.
  • Cover semua bagian dengan sisa krim tadi. Bisa di percantik dengan taburan remahan cake tadi, atau biarkan begitu saja.
  • Simpan dalam kulkas, lebih enak jika didiamkan semalam baru kita santap.

Overall, saya lebih menyukai red velvet yang ini dibanding yang sebelumnya. Hehe.. selain lebih simpel rasanya pun lebih ok. Karena saya menggunakan coklat bubuk nya melimpah, jadi coklatnya pun terasa. Yang masih membuat saya penasaran, suatu saat saya musti mencoba frosting nya dari resep aslinya. Karena ada kolaborasi antara cream cheese, mascarpone, whip cream dan gula pasti dijamin endessss. Sama satu lagi, seratnya masih kurang panjang-panjang ya hihi.. coba nanti saya banyakin porsi nya si cuka dan baking sodanya

Ok, sekian semoga membantu selamat mencoba dan Bon Appetit!

20140622-143421-52461706.jpg

 

Lily Nurlita Mohamad

Pekerja kantoran yang baru belajar memasak. Setiap kekacauan atau keindahan yang terjadi di dapur saya selalu menjadi hal yang mengasyikkan bagi saya. Tinggal di hiruk-pikuk Jakarta, memasak adalah salah satu momen refreshing yang selalu saya rindukan.

121 thoughts on “Resep Red Velvet – anti gagal

  • Maksudnya buttermilknya itu gmna jeng?
    Maaf, newbie.
    🙂

    Distilled vinegar ada di toko bahan kue?

    Reply
    • Hai Jeng Nidia, sorry baru sempat balas. Sebelumnya thanks sudah mampir ya. Buttermilk itu adalah sisa dari susu setelah “butter” nya dikeluarkan. Rasa buttermilk agak asam seperti yogurt dan teksturnya lebih kental dari susu/krim kental. Namun, karena buttermilk tidak mudah didapatkan di Indonesia kita bisa membuatnya sendiri. Dengan mencampur 250 susu cair dengan 1-2 sdm cuka/air perasan jeruk nipis. Beberapa resep “bule” menyarankan seperti itu. Cake yang dibuat dengan buttermilk lebih kaya rasa dan moist. Ah saya betul2 tergila-gila dengan buttermilk ini. Bisa untuk cake, muffin, pancake rasanya juara deh.

      Distilled vinegar banyak di supermarket besar kok, di toko bahan kue juga ada. Di supermarket biasanya di pajang di rak dekat olive oil, cuka apel (apple vinegar), dsb. Kalau tidak salah 35rb an deh utk ukuran 250ml.

      Semoga membantu ya.

      Reply
      • Mba mw tnya klo unsalted butter itu ky gmna ya ?
        Trus di toko bhn2 kue ada ngga ?

      • Hai Mbak Pirda, unsalted butter kalau di supermarket besar biasanya dipajang di lemari pendingin dekat susu/keju. Mereknya ada Anchor, ada Elle vire atau lainnya. Di toko bahan kue juga ada, biasanya saya beli di tbk karena harga lebih bersahabat hehe

      • mbak, boleh tau merk pewarna merahnya apa krn kyknya agak susah cari pewarna kue yg bs semerah itu, ditunggu jawabannya ya… 🙂
        terima kasih udah sharing resepnya

      • Hai Mbak Michele sama-sama Mbak semoga berguna ya. Saya menggunakan pewarna merek Golden Brown perisa Red Velvet. Merek ini juga saya dapatkan dari rekomendasi beberapa teman hasil warnanya paling bagus.

      • Salam kenal mbak, boleh sy tau merk pewarna merahnya apa ya? Merahnya bagus bgt. Makasih ya sdh sharing resepnya, aku pasti akan coba resepnyambak nih. Ditunggu jawabannya ya

  • Mba distilled vinegar itu sm dgn cuka biasa bukan ya?
    Trs untuk buttermilk, apa cuma air lemon aja ? Ada campuran lainnya kah mba

    Reply
    • Hai Mbak Indah. Sebelumnya makasih ya sudah mampir. Untuk membuat buttermilk cukup campur susu dengan air lemon/jeruk nipis saja. Diamkan hingga agak mengental. Sebagai ganti lemon/jeruk nipis jika tidak ada menggunakan cuka. Bisa menggunakan cuka biasa Mbak tidak masalah. Saya sih lebih suka menggunakan lemon saja biar lebih alami hihi. Selamat mencoba! Sharing-sharing ya hasilnya.

      Reply
    • Halo juga Mbak Tri, makasih ya sudah mampir. Untuk resep red velvet rasanya bisa ya mbak menggunakan pengocokan manual. Karena memang tidak membutuhkan kecepatan tinggi ketika mencampur mentega, gula halus dan telur. Kalau memang tidak ada mixer bisa dicoba Mbak. Semoga membantu ya. Sharing ya hasilnya bagaimana 🙂

      Reply
  • Hallo mba…mau nanya didlm resep mba ada buttermilk.nah cuma mba menuliskan 80ml air perasan jeruk nipis.tp ga menuliskan dicampur dgn bhn apa air jeruk nipisnya.mksh sblmnya mba..

    Reply
  • Sis. Distilled vinegar itu yg gimana ya? Thankyouuu :))

    Reply
    • Distilled vinegar itu cuka bening biasanya dalam kemasan botol kaca. Di supertmarket ada merek Heinz, harganya kurang lebih sekitar 35rb.

      Jika kesulitan menemukannya bisa diganti dengan cuka biasa, atau kalau saya lebih suka mengganti dengan perasan jeruk lemon/nipis. Lebih alami hehe..

      Semoga membantu ya, thanks anyway sudah mampir 🙂

      Reply
  • Hai mb, aku mau tanya.. Resep ini bisa buat dikukus aja g yakuenya? Soalnya aku blm punya oven eheheh br coba2 buat nih

    Reply
    • Hai mbak Nuzulia, thanks sudah mampir ya. Saya belum pernah coba dikukus mbak. Maaf ya kalau tidak membantu 🙂

      Reply
  • Hai Mba Lily..trimakasih sharing resepnya, terpikat gegara “anti gagal” mau nyoba ahh …terakhir pake respenya Mba Endang di justtryandtaste.com, dikukus n pake bit asli..rada bantet,,hihihi… emang aku bikinnya setengah resep, mungkin emang ga match jadinya.. 😀

    Reply
    • Hai Mbak Ayoen, makasih udah mampir ya. Hehehe.. cobain ya semoga berhasil. Andalan saya nih resep ini, alhamdulillah selalu berhasil. Sharing-sharing ya critanya kalau sudah eksekusi 🙂

      Reply
  • Mba kalo unsalted butter di ganti sm margarin biasa bisa ga?

    Reply
    • Jika diganti, kemungkinan taste dan tekstur nya tidak akan sama. Margarin biasanya kan asin ya, pasti akan berbeda rasanya, selain itu bahan dasar yang berbeda juga akan mempengaruhi rasa. Butter yang terbuat dari lemak susu akan mudah meleleh di suhu ruang berbeda dengan margarin yang lebih tahan di suhu ruang. Sehingga cake yang menggunakan butter akan lebih empuk di suhu ruang. Begitu Mbak Dini, bisa saja diganti tetapi hasilnya belum tentu sama hihi. Semoga membantu ya 🙂

      Reply
  • Mau nanya dong.. ntar hasil akhirnya, tinggi kuenya kira2 berapa cm ya? Soalnya kalo 5cm kan kaya pendek banget gitu.. hehe

    Reply
    • Hai Mbak Ela. Saya lupa berapa tepatnya tingginya. Setelah dibelah dan diberi krim tengahnya apalagi kalau sampai 3 layer akan tinggi Mbak. Semoga membantu ya 🙂

      Reply
  • Resep nya semoga membantu, namun saya mau bertanya, untuk penggantik buttermilk kan di ganti dengan susu dqn air lemon, itu takaran air lemon dan susu nya berapa ya ? Terimakasij

    Reply
  • Allow mb… duh menggiurkan deh red velvetx, aq uda praktekin sesuai resep mb, tp hasilx sdkt bantet mb.. baking powder tuh sm aj kan dgn baking soda? Wkt buat aq pke baking powder. Klo d tmbhin sp/tbm bs gak mb? Klo bsa nyampurx saat ap? Di tgg ya blsnx mb, mksi….

    Reply
    • Baking powder dan baking soda berbeda Mbak. Di resep ini diharuskan menggunakan baking soda untuk menciptakan ‘sarang’ yang khas yang ada pada red velvet. Jadi tidak bisa digantikan dengan baking powder/sp/tbm. Begitu Mbak. Mengenai perbedaan baking soda dan baking powder berikut penjelasannya yang saya ambil dari googling.

      Baking Soda merupakan Sodium Bikarbonat murni. Saat Baking Soda tercampur dengan cairan dan bahan – bahan yang mengandung asam (Yoghurt, coklat, susu, madu dll) maka akan menghasilkan gas karbondioksida yang membuat kue mengembang. Proses penghasilan gas ini terjadi pada saat pencampuran adonan dan berlangsung cepat, karenanya setelah baking soda dicampurkan adonan harus segera dipanggang. Hal ini sering kita jumpai saat melihat orang membuat martabak manis, Baking Soda (Soda Kue) dicampurkan terakhir pada saat bahan lain sudah tercampur rata sebelum dipanggang sehingga pada saat dipangang gas yang dihasilkan pada saat pencampuran tidak banyak yang hilang dan martabakpun berbentuk sarang dengan sempurna.

      Baking Powder merupakan Sodium Bikarbonat (soda kue) yang sudah dicampur dengan asam (cream of tartar) dan bahan pengering (pati). Baking Powder ada 2 jenis, yaitu single acting dan double acting. Single Acting diaktifasi pada saat terkena cairan (saat pencampuran) karena itu setelah pencampuran adonan harus segera dipanggang. Sedangkan Double Acting pada saat pencampuran adonan, gas yang terbentuk mulai muncul tetapi mayoritas gas terbentuk pada saat suhu adonan meningkat yaitu waktu dipanggang. Karenanya adonan tidak masalah jika harus menunggu sebelum dioven

      Reply
  • untuk bikin buttermilk, susu nya susu UHT apa susu apa mba?
    maklum newbie hehehehehhee

    Reply
  • Hai Ovie, sama kok saya juga masih newbie. Bisa susu UHT bisa juga susu pasterisasi (merek diamond salah satunya) atau susu segar biasa.

    Reply
  • haloo mba..aq pengen banget coba ini resep mba,,menggiurkan..hehe
    nanya mba untuk coklatnya mba pake yg merk bensdrop juga atau coklat bubuk biasa, maslhnya q liat ini brand kesayangan mbaa

    Reply
    • Saya pakai yang Bensdrop Mbak hehe selalu kesayangan ini. Kadang kalo ganti pas jadi hasilnya kurang memuaskan.

      Reply
  • mbk,, merk pewarna golden brown dmnvya crinya? klo di toko kue sini tmptku, agaknya kurang begitu lengkap.., mksih..

    Reply
  • Mbak….saya pakai.pewarna koepoe2….coklat.Van.Houten…huuuu…warna merahnya kaah sama warna coklat

    Reply
    • Hai Mbak Yulia. Hihihi.. memang pewarna kupu-kupu kurang kuat. Yang penting kan rasanya enak Mbak hehee… Yuk coba lagi dengan pewarna merah yang lebih cetar.

      Reply
  • Mbak….saya pakai.pewarna koepoe2 merah tua,….coklat.Van.Houten…huuuu…warna merahnya kalah sama warna coklat.

    Reply
    • Mbak Yulia yaaaah jangan sedih ya yang penting kan rasanya hehe. Kalau mau bagus pakai peearna golden brown Mbak.

      Reply
  • Mba lily.. Aku sdh coba resepnya rasanya enak tp aku bikinny rada bantat nii hehehe.. Apa Krn aku skip distilled vinegarny ya? Trus soda kue aku ganti pake baking powder (sok tau nih ceritanya hahaha) n hasilnya jd padat deh..btw mba pengganti vinegar nya pake air jeruk lemon ya.. Jd resep nya soda kue ditambah air lemon gitu ya mba.. Mohon pencerahannya ya.. Next time aku mau coba lg nii msh penasaran

    Reply
    • Hai Mbak Mustika, thanks sudah coba resepnya. Hihi… tampaknya penyebab bantatnya karena beberapa hal yang di skip. .

      Baking powder dan baking soda berbeda Mbak. Di resep ini diharuskan menggunakan baking soda untuk menciptakan ‘sarang’ yang khas yang ada pada red velvet. Jadi tidak bisa digantikan dengan baking powder/sp/tbm. Begitu Mbak. Mengenai perbedaan baking soda dan baking powder berikut penjelasannya yang saya ambil dari googling.

      Baking Soda merupakan Sodium Bikarbonat murni. Saat Baking Soda tercampur dengan cairan dan bahan – bahan yang mengandung asam (Yoghurt, coklat, susu, madu dll) maka akan menghasilkan gas karbondioksida yang membuat kue mengembang. Proses penghasilan gas ini terjadi pada saat pencampuran adonan dan berlangsung cepat, karenanya setelah baking soda dicampurkan adonan harus segera dipanggang. Hal ini sering kita jumpai saat melihat orang membuat martabak manis, Baking Soda (Soda Kue) dicampurkan terakhir pada saat bahan lain sudah tercampur rata sebelum dipanggang sehingga pada saat dipangang gas yang dihasilkan pada saat pencampuran tidak banyak yang hilang dan martabakpun berbentuk sarang dengan sempurna.

      Baking Powder merupakan Sodium Bikarbonat (soda kue) yang sudah dicampur dengan asam (cream of tartar) dan bahan pengering (pati). Baking Powder ada 2 jenis, yaitu single acting dan double acting. Single Acting diaktifasi pada saat terkena cairan (saat pencampuran) karena itu setelah pencampuran adonan harus segera dipanggang. Sedangkan Double Acting pada saat pencampuran adonan, gas yang terbentuk mulai muncul tetapi mayoritas gas terbentuk pada saat suhu adonan meningkat yaitu waktu dipanggang. Karenanya adonan tidak masalah jika harus menunggu sebelum dioven.

      Kemudian untuk distilled vinegarnya saya tidak pernah mengganti dengan jeruk lemon untuk resep ini. Kalau dilihat sifatnya sih seharusnya dapat menggantikan ya hihihi… Lain kali saya coba juga nanti saya sharing ya.

      Selamat mencoba lagi ya..

      Reply
  • Mbak mau nanya, apa jadinya bs merah warnanya? Karna aku coba kok warnanya merahnya ga nampak sm skali hahaha. Lalu apa teksturnya yg bawah lembut bgt ya mbal? Soalnya punya aku kok jd mirip brownies ya teksturnya. Kurang apa kira2 mbak? Thanks sharingnya, salam kenal 🙂

    Reply
    • Hai hai Mbak Lay. Saya juga dulu pertama buat warna merahnya kalah sama warna coklatnya. Kuncinya ada di pewarna merah yang digunakan, jika menggunakan warna yang bagus pasti keluar. Seperti yang saya gunakan di resep.

      Lembutnya bagaimana Mbak? Kalau brownies (yang sesungguhnya) kan keras/bantat. Memang cake ini lembut dan bersarang. Hihi.. sorry kurang jelas jadi kurang membantu ya

      Reply
  • Mbaaa makasih bnyak ya akhrnya dgn resep mbaaa sy sukses bkin RVC,,, suami sy pun ngasih nilai 100 pada RVC Yg sy buat dri resep mba,,, 1x lg mkash bnyak ya mbaa :*

    Reply
    • Hai Mbak Ryry. Waah seneng banget dengernya, bisa jadi andalan keluarga nih RVC nya hehe. Thanks juga sudah nyobain resepnya ya Mbak. Kabar-kabar lagi ya kalau eksekusi resep lain. *cipokbasah

      Reply
  • Mbak maaf saya ada sedikit bingung dengan “kocok mentega hingga lembut dan creamy” sedangkan di resepnya saya tidak menemukan mentega sebagai salah satu bahannya, yg ada 113gr unsulted butter. Bisa minta tolong penjelasannya soalnya saya mau mencoba resep ini buat ultah anak saya besok. Trima kasih.

    Reply
  • Hai mba lily, aku mau tanya kalo komposisi chocolate powdernya itu di kurangin agar pewarna merah nya ga kalah sama coklatnya bisa ga mba? Dan bakal pengaruh ke teksturnya g mba?
    Terimakasih 🙂

    Reply
    • Hai Mbak Dwie, jika mengurangi takaran coklat bubuknya jangan lupa diganti dengan tepung sehingga bahan keringnya komposisinya sama dan tidak mempengaruhi tekstur. Barangkali bisa menambah warna merahnya Mbak hihi saya belum pernah coba. Selamat mencoba ya Mbak, kabari hasilnya yaa 🙂

      Reply
  • mba saya mau nanya untuk whipcreamnya itu yg whipcream bubuk itu kan yaa mba? yg biasa nya dimixer pke air es ?? atau mba pke whipcream merk ap yas mba.. terimakasih 🙂

    Reply
    • Hai Mbak Indah. Whipcream ada yang dairy dan non dairy. Ada yang bubuk, cair dan dalam kaleng yang sudah berbentuk foam. Yang digunakan untuk resep ini yang cair banyak di supermarket merek Anchor, Ellevirre, Rosche (semoga saya tidak salah tulis brand nya hehe). Untuk harga memang biasanya lebih murah yang bubuk dibanding yang cair. Untuk yang foam dalam kaleng biasanya digunakan untuk topping ice cream/minuman dsb. Saya menggunakan Anchor kalau tidak salah yang dairy. Semoga membantu ya

      Reply
  • kuenya bagus sekali mb lily

    Reply
  • Krim kental di resepnya non dairy… Td saya baca di komentar mb pakai anchor dairy..maksudnya pakai dairy jg bs ya

    Reply
    • Hai Mbak Santi. Duh maaf agak mess up beberapa comment. Bisa dairy or non dairy Mbak. Kelemahan dairy lebih mudah cair/tidak tahan terlalu lama di suhu ruang. Kelebihannya rasa lebih kaya dan gurih. Kalau yg non dairy lebih tahan suhu ruang Mbak. Semoga dapat dipahami ya

      Reply
  • tengkyuu yaa resep na..tpi warnaa na me cba merk lain trnyata merah na kalah ma coklat na..
    cari merk golden brown itu gq da d toko kue…
    truzz whipcream na me ganti bubuk ..
    rasaa na enaqq..skali lage tengkyu ya..

    Reply
    • Hai Mela, duh baca komennya sambil mikir nih haha pasti masih imut2 ya. Iya memang warna merah merek itu juara. Coba cari online banyak kok yang jualan.

      Sama-sama Mela, makasih udah coba resepnya. Jangan bosan main2 sini ya. Happy baking!

      Reply
  • mbak, mau nanya, yang lebih berpengaruh bikin ngembang dan serat kue nya itu soda kue nya apa vinegar nya? soalnya sy uda coba bikin 1:1 tp kurang ngembang dan cenderung padat. thanks before 🙂

    Reply
    • Hai mbak Ivon, yang membuat mengembang itu soda kue. Dan dengan dicampur vinegar menghasilkan serat khasnya. So far saya menggunakan takaran itu selalu berhasil Mbak, coba lagi yuk barangkali ada step yang belum sesuai. Biasanya saya juga beberapa kali coba baru menemukan yang pas nya .. Jangan menyerah ya 🙂

      Reply
  • Mbak , unsalted butter itu apa bisa diganti dgn butter biasa ?

    Reply
    • Mbak Della, so sorry for very very late reply ya. Unsalted butter bisa saja diganti margarin/mentega biasa yang dimaksud, tapi saya tidak menjamin hasilnya akan seistimewa dengan yang menggunakan unsalted butter.

      Reply
  • Hi mba mau nannya dong. Beda sama resep with yogurt kalo di tekstur dan rasa apa y? Trus kan di resep ini pake baking soda aj, cuma biar lebih yakin mau kasi BP dikit gpp mba? Hehehe

    Reply
    • Hai Nick. Saranku sih kalau mau coba resep red velvet yang selalu menjadi favoritku yang ini. Jangan tambahin baking powder ya, percaya deh kalau semua takaran dan cara sudah tepat pasti sukses. Aku tidak pernah coba dengan menambahkan bp hehehe tapi kalau dirimu insist, feel free ya. Nah kalau bedanya resep yang judul with yogurt dan yang ini, aku lebih suka yang ini lebih simpel. Kalau creamnya pake yogurt bukan creamcheese, lebih segar karena ada kecut-kecutnya gitu. Semoga membantu ya.

      Reply
      • Soapny dlu prna coba resep red velvet yg yogurt mu itu mba cm aku berasanya kok padet bgd ga light haha :’) kalo ini lebih light kah? Hehe soalny kalo dibanding sama resep 1 lg kyk ny lbih bangak cuka2anny ya wahhaa

      • Iya sih lebih light dibandingkan yang satunya. Tapi memang red velvet kan juga agak padat bersarang gitu ya mbak. Happy baking!

    • Tetoot… sayangnya salah hehehe..

      Reply
  • nanti abis dieksekusi aku report ya mba. makasih! :*

    Reply
    • Siiip bisa colek aku di instagram @cookingasyik

      Reply
  • mba sae… aku sudah nyobain resepnya. Alhamdulillah enak, empuk bget.
    tpi kenpa ya setelah selesai di oven, kan dikeluarkan dari loyang. Nah, itu bagian bawahnya ada yang bolong. itu karena apa ya ?
    dan kebetulan aku buatnya malem. jadi sisanya dimasukkan ke kulkas. pas pagi mau dimakan kuenya jadi agak beku gtu. apa ahrusnya ga disimpan d kulkas atau gmn mba ?
    plisss heeelpp… mohon pencerahannya ya mba. karena sudah sreg sma resep yg ini. hehehe…
    ditunggu blasanyya ya. makasi mba sae 🙂

    Reply
    • Hai Mbak Nargis. Senengnya kalau suka. Bolong di tengah barangkali karena ada rongga udara yang terperangkap di dalam Mbak? Kalau mau manggang biasanya aku ketrokin (semoga tau maksud saya) loyang ke meja biar rongga udaranya hilang.

      Kalau beku, karena memang ini kan komposisi butternya banyak. Jadi akan lebih cepat beku di kulkas tapi kalau sudah di suhu ruang gak masalah biasanya bikin teksturnya empuk. Memang penyimpanan cake ini kalau di toko-toko kue kan di lemari kaca yang ada pendinginnya Mbak. Biar cake dan toppingnya awet dan gak gampang ambruk. Semoga menjawab ya..

      Reply
  • Bahagia bnget pertanyaan aku dijawab dengan indah *haseekkk bahasanya.
    oooh.. iyaa mungkin harus di ketrok kemeja dulu kali yak.
    mbaa kalau krimnya, mba sae pake merk apa ?
    oh ya mba, coba deh baca di “ingredients” kan Mba Lili bahannya pake gula pasir. nah pas di “cara membuat” kok si gula pasir berubah menjadi gula halus ? apa aku yang salah baca yaak …
    mkasiii mba sae 🙂

    Reply
    • Aduuh.. makasih ya koreksinya. Sebetulnya sama saja bisa pakai gula pasir atau gula halus hihi

      Reply
  • oh ya mba, pertanyaan aku ada yg ketinggalan.
    merek creamcheesenya pake apa ? ak biasanya pake merk Yummi yg Neufchatel.
    mkasi mba sae 🙂

    Reply
    • Sama mbak saya juga pake yang itu atau kadang pake yang mana yang lagi diskon hehe

      Reply
  • Mbak minta resep yg pakek mascarponnya dong…

    Reply
  • mba kalo mau buat untuk loyang kotak ukuran 25. Resepnya dikalikan brp ya > mau buat untuk lebaran biar hasilnya rada besar. hehe.. makasi…

    Reply
  • mba kalo pake loyang ukuran 25. resepnya dikalikan berapa ya ? aku tunggu infonya ya mbaa… makasi banyak 🙂

    Reply
    • Hai Mbak Nargis. Aduh sorry mbak mengenai ukuran saya belum bisa memberi info maklum masih belajar juga. Di resep ini saya menggunakan loyang bulat ukuran 20cm. Mm barangkali 1 1/4x resep? Maaf ya mbak kurang membantu.

      Reply
      • Mbak salam kenal, slain bisa sharing disini sy bisa sharing dmn ya mbk?brangkali wa,bb gitu mbk..makasih sebelumnya

    • Hai Tinanyahanggar, beda. Kalau disstilled warnanya bening kaya air putih. Bisa di scroll ke atas mengenai untuk penjelasan lebih lengkap mengenai ini.

      Thanks ya

      Reply
  • Mbak, makasih banget resepnyaaa saya coba dan enak banget! Moist parah! Hahahaha

    Tapi saya masih bingung, kenapa rasa asam khas red velvetnya ga nyebar ya? Maksudnya jadi rasa asam khasnya itu cuma ada di permukaan atas doang. Itu knp ya?? Apakah saya kurang kocok adonannya ato kurang banyak vinegar nya?

    Reply
    • Hai Gerard. Sorry baru balas. Kemungkinan campurannya kurang merata. Hehe.. karena memang harus cepet-cepet jadi rusuh ya ngocoknya. Yuk coba lagi. Ini juga resep andalanku.

      Happy baking!

      Reply
  • Salam kenal mbk.. mbk, kalo saya mau pakai loyang uk. 22 x 22 x 4 ,(2 loyang), kira2 ketipisan gk ya? Atau bagaimana mengkonversikan ukuran bahan2nya ke loyang 22 tsb ( dari loyang uk 20 )? Trimksh.

    Reply
  • hai mbak lily, makasih udah bagi resepnya …

    mamah uda coba dirumah sesuai resep mbak lily ,rasanya mantep bgt :D..
    sukses terus deh buat mbak lily 🙂

    Reply
    • Asiiiik… senengnya saya. Sharing foto eksekusinya dong ke instagram @cookingasyik

      Reply
  • hai mbak, buat frosting nya krim kental itu maksudnya semacam heavy cream gitu ya mbak?

    Reply
    • Yes Mbak, heavy cream/whipcream cair itu krim kental

      Reply
  • Halo Mba.kalo misalkan.krim nya pake mentega putih dicampur cream.cheese kira kira bisa ga ya. Saya pengen coba tapi ga punya whipcream

    Reply
    • Hai Mbak, aduh saya kurang tau ya.. cream cheese sama mentega putih bisa apa gak digabung. Maaf yaa kurang membantu. Khawatir rasanya kurang nendang mbak kalau gak pake whipcream

      Reply
  • Mba, biasanya beli bahan kue online dmna ya? boleh share web nya yang trpercaya nggak?
    Thank you

    Reply
    • Kalau online saya pernah belanja di titanbaking.com, tapi favorit saya di Toko Bahan Kue Sukasari di Facebook. Silakan dicoba.

      Reply
  • Aku gk punya oven T.T hiks..
    Aku msh 15th, tpi blh tanya gak??
    Tante aku gak punya oven. Kalo dikukus enak gak ua kue nya? Takut gak enak kan malu maluin wkwkw
    maklum buat sahabat yg lagi musuhan. Siapa tau dia tersentuh karna aku yg gk bisa bikin kue cuman buat dua ampr bikin begini hahaha
    mohon bantuannya tantee. Tante cantik dehh muacchh :*

    Reply
  • Tanteee kalo kue nya di kukus bisa gak?? Masih tetep enak gak?? Aku takutnya gak enak T.T soalnya gak pnya oven.
    Aku baru umur 15th mangkanny gk tau apa apa. Ini semua buat sahabat yg lagi ngamba aku. Jdinya gini deh…
    Mohon dibantu ya tante, perlu banget buat masa depan wkwkwk

    Reply
    • Hai Dek Syifa, sorry tante belum pernah coba untuk dikukus. Rasanya sih bisa tapi mungkin teksturnya agak berbeda dengan yang dipanggang ya..

      Reply
  • Mb.maaf mau tanya kalo tepung nya pke ygprotein sedang bisa gak ya?? Mempengaruhi teksturnya kah.. Cuma adanya itu di tempat saya.. Merk segitiga biru dan Mila serbaguna… Trims mb.

    Reply
    • Hai Mbak Dera, saya belum pernah pakai tepung pro sedang hihi.. Karena lumayan ribet, saya sebisa mungkin mengikuti resep aslinya menggunakan tepung cake (protein rendah) biasanya ada kok Mbak di supermarket banyak kalau yang bogasari – kunci biru. Semoga berhasil menemukan tepungnya ya Mbak. Sorry gak bisa bantu jawab

      Reply
  • Hai mbak, makasih resepnya.
    saya sudah coba natal lalu, tapi lupa leave comment.
    hehehe

    hasilnya top banget. kata temen2ku enak dan lembut (memang) hehehe

    Reply
    • Yeeeey… Makasih ya sudah mau balik lagi dan leave comment 😉

      Reply
  • Halo mbak…. baca cerita yg diatas…sy ikut mesem2… hehehe… ini mau tanya.. itu vinegar nya kalo pake cuka biasa yg di warung2 botol putih itu bisa nggak ya.. ngaruh nggak di rotinya? Makasiiih…??

    Reply
    • Hai Mbak Yanti, sorry baru balas nih.. Hehe saya belum pernah coba pake cuka biasa mbak. Saya juga ngikutin resep aslinya pake white vinegar hihi sorry gak mmbantu ya jawabannya

      Reply
  • Ternyata setelah saya membaca semua artikel ini, banyak juga manfaatnya tidak Cuma dengan serupa, bahkan lebih dari satu manfaat, memang web ini menyuguhkan artikel artikel yang sangat bagus dan baik, enak dibaca dan juga mudah dipahami, salam masakan buat pemegang web ini, dan tidak ada salahnya untuk meluangkan waktu untuk saling mengetahui
    Resep kerak telor betawi special

    Reply
    • Hai Mbak Jessy .. Terima kasih ya sudah mampir. Sip segerw meluncur ngintip resep keral telornya.

      Reply
  • Hallo mbak,, aku mau coba bikin red velvetnya,,kl pake oven listrik,, pake api apa Ya? Langsung atas-bawah?
    Thnx mbak,, ^^

    Reply
    • Hai Dewireni. Saya biasa menggunakan api atas bawah langsung. Silakan mencoba

      Reply
  • assalamualaikum,,,

    udah cba resep di blog mba n mengikuti semua proses sesuai diatas tp kok rasanya jd rasa brownies n warna nya juga ga merah padahal aq dah pke 4 sendok pewarna merah koepoe2 & pke takaran coklat 85gr itu… trus cream froestingnya lembek & ga padet padahal udah pke semua bahan…

    Reply
    • Waalaikumsalam Mbak April.

      Warna tidak merah karena kualitas pewarnanya kurang ok Mbak, berdasarkan pengalaman saya. Bahkan saya pernah menggunakan buah bit pun warnanya masih kalah dengan warna dari bubuk coklatnya. Saya menggunakan pewarna merek golden brown sesuai rekomendasi pemilik resepnya, yang juga saya tulis di situ. Silahkan dicoba

      Untuk krim frosting memang lembek mbak. Apalagi jika menggunakan semua bahan yang sama dengan saya, bahan berbasis dairy (produk susu) akan cepat lumer di suhu ruang. Jika ingin frostingnya lebih tahan lama, bisa coba dengan whip cream yang non dairy.

      Semoga membantu ya

      Reply
  • Mba saya barusan buat ini, rasanya enak tp kok warnanya malah cenderung coklat ya? Saya pake coklat bensdorp dan pewarna red velvetnta golden brown.. Knp ya mba kira2? Thx sblmnya ya mbaa..

    Reply
    • Hai Mbak/mas Zion 😉 thanks sudah recook resepnya. Bisa jadi kurang pewarna merahnya mbak. Dicoba ditambahi saja ketika adonan basah akan kliatan kok kalau kalah sama coklatnya, tambahin lagi aja. Semoga membantu ya

      Reply
  • Pengen nyoba..
    Yummii…

    Reply
  • Salam mbak. Kalo unsalted butternya diganti sama mentega blue band biasa akan mempengaruhi cake nya ga ya ?. Soalnya ditempat saya susah dapat unsalted butter

    Makasi mbak

    Reply
    • Hai Mbak Dilla, salam. Akan berpengaruh pada tekstur Mbak. Karena, Blu* Band itu kategorinya margarin yang bahannya minyak sawit. Kalau butter ini kan produk dari susu. Teksturnya akan lebih padat dan rasanya lebih cenderung asin ya. Tapi kalau mau dicoba monggo mbak kalau memang susah dapatnya.

      Reply
    • Yuuk coba… sharing-sharing ya kalau sudah eksekusi. Happy baking!

      Reply
  • Mbak mau tanyaa,aku bikin cheese frosting tapi kenapa luber gtu ya mbak ga bisa padat? hikssjadi pas aku aplikasiin ke kue nya dia malah luber gtu mbak :” kira kira kenapa ya mbak? mohon petunjuknya hehe makasihh mbakk

    Reply
    • Barangkali mengocok whipcream/heavycream dan cream cheese nya terlalu lama mbak, sehingga pecah dan berair. Atau jika suhu ruangan hangat juga membuat cepat mencair. Karena, pada dasarnya bahan2 nya itu perlu suhu dingin. Kalau bisa saat mengocok wadahnya pun dingin/dimasukkan kulkas dulu, bahan2nya juga baru keluar kulkas. Semoga membantu ya Mbak Arsa. Semangaat!!

      Reply

Leave a Reply to Lily Nurlita Mohamad Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *